CARA MERAKIT PC
Berikut ini akan dibahas mengenai bagaimana cara merakit komputer, terutama bagi mereka yang baru belajar .. dari beberapa referensi yang saya pelajari .. maka berikut ini akan dijelaskan langkah demi langkah cara merakit komputer, mudah-mudahan bermanfaat .. Red. deden
Komponen perakit komputer tersedia di pasaran dengan beragam pilihan kualitas dan harga. Dengan merakit sendiri komputer, kita dapat menentukan jenis komponen, kemampuan serta fasilitas dari komputer sesuai kebutuhan.Tahapan dalam perakitan komputer terdiri dari:
A. Persiapan
B. Perakitan
C. Pengujian
A. Penanganan Masalah
Komputer merupakan alat pengolah data elektronik yang bekerja dan dikendalikan oleh sekumpulan instruksi-instruksi yang disebut program, digunakan untuk membantu manusia agar pekerjaannya menjadi lebih mudah, cepat dan akurat. Sampai saat ini kecanggihan komputer masih berkembang dengan menggunakan jaringan yang memungkinkan user 1 dan yang lainnya terhubung tanpa batas waktu dan jarak ke seluruh dunia. Tentu saja hal ini sangat menguntungkan karena kita dapat bekerja dimanapun kita berada.
Akan tetapi mudahnya pengaksesan jaringan, perlu sebuah keamanan jaringan untuk menyaring dan menentukan user-user yang boleh dan bisa masuk dalam jaringan kita. Sehingga data-data serta semua informasi penting yang ada dalam jaringan kita tetap terjaga kerahasiaannya.
Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita untuk menelusuri lebih dalam tentang segala aspek yang mungkin kita manfaatkan untuk meningkatkan kemanan jaringan tersebut. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan berbagai software-software yang ada dipasaran, yang memang disetting untuk sistem keamanan jaringan. Beberapa software yang bersangkutan dengan sistem keamanan jaringan antara lain:
1. Everest Corporate
2. Soft Perfect Personal Firewall
Software-software diatas adalah beberapa software yang dapat kita gunakan dalam sistem jaringan komputer.
B) Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah system yang terdiri atas komputer perangkat jaringan lainnya yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:
1. Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU memori, harddisk.
2. Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
3. Akses informasi: contohnya web browsing
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Klasifikasi Berdasarkan skala :
1. Local Area Network (LAN)
2. Metropolitant Area Network (MAN)
3. Wide Area Network (WAN)
Berdasarkan fungsi : Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer:
a. Client-server
Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.
b. Peer-to-peer
Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada
C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.
Berdasarkan [topologi jaringan], jaringan komputer dapat dibedakan atas:
1. Topologi bus
2. Topologi bintang
3. Topologi cincin
4. Topologi Mesh (Acak)
5. Topologi Pohon (Hirarkis)
6. Topologi Linier
C) Sistem Kerja Software-software Jaringan
1. Everest Corporate
Lavaliys EVEREST Corporate Edition menemukan suatu standar baru dalam manajemen jaringan dideklarasikan dengan menyediakan cakupan solusi yang penuh untuk administrator dan helpdesk staff. Corak yang di-set meliputi keamanan yang siaga dan laporan customized yang mencakup informasi perangkat keras, perangkat lunak dan informasi keamanan sistem operasi, diagnostik, audit jaringan, perubahan manajemen dan monitoring Jaringan. Everest adalah suatu aplikasi yang sangat dibutuhkan/harus ada untuk semua lingkungan jaringan bisnis yang menggunakan teknologi terakhir untuk menurunkan biaya operasioanl IT dan biaya-biaya lainnya.
2. Soft Perfect Personal Firewall
Personal Firewall didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berevolusi menjadi sebuah kumpulan program yang bertujuan untuk mengamankan komputer secara total, dengan ditambahkannya beberapa fitur pengaman tambahan semacam perangkat proteksi terhadap virus, anti-spyware, anti-spam, dan lainnya. Bahkan beberapa produk firewall lainnya dilengkapi dengan fungsi pendeteksian gangguan keamanan jaringan (Intrusion Detection System). Contoh dari firewall jenis ini adalah Microsoft Windows Firewall (yang telah terintegrasi dalam sistem operasi Windows XP Service Pack 2, Windows Vista dan Windows Server 2003 Service Pack 1), Symantec Norton Personal Firewall, Kerio Personal Firewall, dan lain-lain. Personal Firewall secara umum hanya memiliki dua fitur utama, yakni Packet Filter Firewall dan Stateful Firewall.
Network Firewall didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan. Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, yakni sebuah perangkat terdedikasi atau sebagai sebuah perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server. Contoh dari firewall ini adalah Microsoft Internet Security and Acceleration Server (ISA Server), Cisco PIX, Cisco ASA, IPTables dalam sistem operasi GNU/Linux, pf dalam keluarga sistem operasi Unix BSD, serta SunScreen dari Sun Microsystems, Inc. yang dibundel dalam sistem operasi Solaris. Network Firewall secara umum memiliki beberapa fitur utama, yakni apa yang dimiliki oleh personal firewall (packet filter firewall dan stateful firewall), Circuit Level Gateway, Application Level Gateway, dan juga NAT Firewall. Network Firewall umumnya bersifat transparan (tidak terlihat) dari pengguna dan menggunakan teknologi routing untuk menentukan paket mana yang diizinkan, dan mana paket yang akan ditolak.
Firewall berfungsi untuk:
a. Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan
b. Melakukan autentikasi terhadap akses
c. Melindungi sumber daya dalam jaringan privat
d. Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator
D) KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER
1. Probe / scan
Ialah usaha-usaha yang tidak lazim untuk memperoleh akses ke dalam sebuah sistem, atau untuk menemukan informasi tentang sistem tersebut. Kegiatan probe dalam jumlah besar dinamakan Scan. Ada bermacam-macam tool yang digunakan untuk keperluan ini, seperti network mapper, port mapper network scanner, port scanner, atau vulnerability scanner.
Informasi yang diperoleh, biasanya:
a. topologi dari jaringan target
b. tipe traffic yang melewati firewall
c. host yang aktif
d. sistem operasi pada host
e. software yang berjalan pada server beserta versinya.
2. Account Compromise
Penggunaan account sebuah komputer secara ilegal oleh seseorang yang bukan pemilik account, dimana account tersebut tidak mempunyai privilege sebagai administrator sistem.
3. Root Compromise
Mirip account compromise tetapi mempunyai privilege sebagai administrator sistem.
4. Packet Sniffer
Perangkat lunak / keras yang digunakan untuk memperoleh informasi yang melewati jaringan komputer. Biasanya dengan NIC bermode promiscuous.
5. Denial of Service (DOS)
Membuat sumberdaya jaringan maupun komputer tidak bekerja sehingga tidak mampu memberikan layanan kepada user. Misalkan saja dengan membanjiri sumberdaya komputer, misal CPU, memori, ruang disk, bandwith jaringan. Serangan dapat dilakukan dari satu komputer atau beberapa komputer (Distributed DOS).
6. Eksploitasi Perintah
Menyalahgunakan perintah yang bisa dieksekusi.
7. Malicious Code
Program yang bila dieksekusi akan menyebabkan sesuatu yang tidak diinginkan di dalam sistem. Misal, trojan horse, virus, dan worm.
8. Penetration
Pengubahan data, privilege, atau sumberdaya.
Beberapa jenisnya:
a. User to Root: user lokal pada sutau host memperoleh hak admin.
b. Remote to user: pengakses luar memiliki account lokal di host target.
c. Remote to Root: pengakses luar memperoleh account admin di target.
d. Remote to Disk Rend: Pengakses luar bisa membaca file di host target.
e. Remote Disk Write: pengakses luar bisa menulis file di host target.
9. Privilege Escalation
User publik bisa memperoleh akses sebagai user lokal, yang nantinya bisa dilanjutkan ke hak akses sebagai admin.
E) JENIS SERANGAN TERHADAP KEAMANAN
Pada dasarnya, menurut jenisnya, serangan terhadap suatu data dalam suatu jaringan dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu:
1. Serangan Pasif
Merupakan serangan pada sistem autentikasi yang tidak menyisipkan data pada aliran data, tetapi hanya mengamati atau memonitor pengiriman informasi ke tujuan. Informasi ini dapat digunakan di lain waktu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Serangan pasif yang mengambil suatu unit data kemudian menggunakannya untuk memasuki sesi autentikassi dengan berpura-pura menjadi user yangg autentik / asli disebut dengan replay attack. Beberapa informasi autentikasi seperti password atau data biometric yang dikirim melalui transmisi elektronik dapat direkam dan kemudian digunakan untuk memalsukan data yang sebenarnya. Serangan pasif ini sulit dideteksi karena penyerang tidak melakukan perubahan data. Oleh sebab itu untuk mengatasi serangan pasif ini lebih ditekankan pada pencegahan daripada pendeteksiannya.
2. Serangan Aktif
Merupakan serangan yang mencoba memodifikasi data, mencoba mendapatkan autentikasi, atau mendapatkan autentikasi dengan mengirimkan paket-paket data yang salah ke dalam data stream atau dengan memodifikassi paket-paket yang melewati data stream. Kebalikan dari serangan pasif, serangan aktif sulit untuk dicegah karena untuk melakukannya dibutuhkan perlindungan fisik untuk semua fasilitas komunikassi dan jalur-jalurnya setiap saat. Yang dapat dilakukan adalah mendeteksi dan memulihkan keadaan yang disebabkan oleh serangan ini.
F) PRINSIP PENGAMANAN SISTEM
1. Otentifikasi Pemakai
Identifikasi pemakai saat login merupakan dasar asumsi sistem proteksi sehingga metode otentifikasi didasarkan pada tiga cara, yaitu sesuatu yang diketahui pemakai, yangg dimiliki pemakai, dan mengenai pemakai.
2. Password
Password merupakan salah satu otentifikasi yang diketahui pemakai, dimana pemakai memilih suatu kata kode, mengingatnya dan mengetikkannya saat akan mengakses sistem komputer. Teknik pengamanan dengan password mempunyai beberapa kelemahan, terutama karena pemakai sering memilih password yang mudah diingatnya.
3. Identifikasi Fisik
Pendekatan identifikasi fisik ini dilakukan dengan memeriksa apa yang dimiliki pemakai.
4. Pembatasan
Pembatasan dapat dilakukan untuk memperkecil peluang penembusan oleh pemakai yang tidak diotorisasi. Untuk pembatasan login, misalnya dengan login pada terminal dan waktu tertentu, call back, login dapat dilakukan oleh siapapun tetapi setelah sukses maka sistem akan segera memutuskan koneksi dan memanggil nomor telepon yangg telah disepakati. Pembatasan jumlah usaha login sampai dengan tiga kali, dan segera dikunci.
G) KEBIJAKSANAAN PENGAMANAN KOMPUTER
Kebijaksanaan pengamanan biasanya sederhana dan umum digunakan, di mana setiap pengguna dalam sistem dapat mengerti dan mengikutinya. Isinya berupa tingkatan keamanan yang dapat melindungi data-data penting yang disimpan oleh setiap pengguna. Beberapa hal yang dipertimbangkan dalam kebijaksanaan pengamanan adalah: siapa sajakah yang memiliki akses ke sistem, siapa sajakah yang diizinkan unttuk menginstall program ke dalam sistem, siapa memiliki data apa, perbaikan terhadap kerusakan yang mungkin terjadi, dan penggunaan yang wajar dari sistem.
H) KEAMANAN KOMPUTER
Sistem keamanan komputer digunakan untuk menjamin agar sumberdaya tidak digunakan atau dimodifikasi oleh orang atau oknum yang tidak diotorisasi. Pengamanan dalam hal ini termasuk masalah teknis, manajerial, legalitas, dan politis. Secara garis besar pengamanan sistem komputer mencakup empat hal yang sangat mendasar yaitu:
1. Pengamanan fisik
Pengamanan fisik dapat dilakukan dengan menempatkan sistem komputer pada tempat yang mudah diawasi dan dikontrol untuk mengantisipasi kelalaian / keteledoran dari para user yang sering meninggalkan terminal komputer dalam keadaan logon. Keteledoran semacam ini dapat memungkinkan pihak lain untuk dapat mengaksses beberapa fasilitas sistem komputer yang sebenarnya bukan menjadi hak mereka. Bahhkan mereka dapat melakukan tindakan perusakan terhadap sistem komputer tersebut.
2. Pengamanan Akses
Pengamanan akses biasanya menjadi tanggungjawab para administrator sistem. Dalam hal ini seorang administrator harus mampu mengontrol dan mendokumentasikan seluruh akses ke sistem komputer dengan baik sehingga dapat mempercepat dan mempermudah pencarian penyebab masalah dan soluusinya bila suatu saat terjadi sesuatu dalam sistem komputer tersebut.
3. Pengamanan Data
Pengamanan data dilakukan dengan menerapkan sistem tingkatan akses dimana seseorang hanya dapat mengakses data tertentu saja yang menjadi haknya. Sebagai contoh, departemen pemasaran daris suatu perusahaan hanya dapat mengakses data yangg berkaitan dengan pemasaran barang dan tidak dapat mengakses data gaji pegawai karena data gaji pegawai merupakan wewenang departemen personalia.Data yang sangat sensitif dapat dipasangi password tertentu.
4. Pengamanan Jaringan
Jaringan disini berkaitan erat dengan pemanfaatan jaringan publik / umum seperti internet. Pengamanan jaringan dapat dilakukan dengan menggunakan kriptografi dimana data yang sifatnya sensitif dienkripsi terlebih dahulu sebelum ditransmisikan melalui internet. Dengan mentransmisikan data yang telah dienkripsi maka walaupun data tersebut jatuh ke pihak yang tak berhak, maka pihak tersebut tidak akan mengerti isinya.
I) Tips Keamanan Sistem
Tips Keamanan Sistem (terhadap virus, trojan, worm,spyware)
1. Gunakan Software Anti Virus
2. Blok file yang sering mengandung virus
3. Blok file yang menggunakan lebih dari 1 file extension
4. Pastikan semua program terverifikasi oleh tim IT di unit kerja masing masing
5. Mendaftar ke layanan alert email
6. Gunakan firewall untuk koneksi ke Internet
7. Uptodate dengan software patch
8. data secara reguler
9. Hindari booting dari floopy disk
10. Terapkan kebijakan Sistem Keamanan Komputer Pengguna
.fullpost{display:none;} BANYAK sebenarnya penawaran PC yang sudah siap pakai, seperti HP, Dell, Acer, Lenovo, Extron dan Zyrex. Selain karena PC bermerk mereka siap pakai, kompatibilitas dari semua komponen juga telah teruji di pabrik masing-masing. Juga ketersediaan Operating System asli yang biasanya sudah termasuk didalamnya. Istilah kata sudah tinggal pakai beres.
Dengan membeli PC bermerk tersebut dijamin anda akan terima jadi. Buat tahu dalemannya saja anda tidak diperbolehkan. Semua komponen disegel bahkan casingnyapun di seal waranty. Kalau anda iseng membuka sealnya maka garansi resmi secara otomatis batal. Anda tidak akan mendapatkan service gratis jika terjadi masalah atau kerusakan pada PC yang anda beli. Itu memang resiko anda, jadi terima jadi saja tidak usah penasaran atau sok tahu dengan mencoba membongkar selama masa garansi masih berlaku.
Berbeda halnya kalau kita mau benar-benar pingin tahu teknologi PC terkini, merakit sendiri adalah solusi yang paling tepat. Memang kita tidak harus mengikuti semua teknologi yang paling canggih, paling tidak kita bisa mengenal komponen per komponen yang akan kita pakai. Sebagai contoh saat coba-coba merakit PC sendiri kemarin saya memakai mainboard Asus P5GC-MX yang telah mendukung Intel Core 2 Duo. Untuk casing saya percayakan pada Predacase keluaran Asus juga yang didalamnya sudah termasuk PSU. RAM DDR2 1 GB dan Harddisk 80 GB SATA. Untuk pemutar DVD saya pakai Asus DVD R/W. Semua komponen yang saya beli pretelan tersebut digaransi secara resmi oleh distributor. Jadi tidak usah kuatir jika terjadi masalah tinggal tukar saja komponen yang bermasalah tersebut.
Kesempatan merakit PC ini benar-benar saya nikmati. Semua petunjuk yang disertakan didalam paket pembelian musti dibaca-baca lagi, terutama saat menyambung kabel-kabel dari panel ke mainboard. Kalau semua petunjuk sudah kita ikuti pasti semuanya akan berjalan lancar. Semua komponen didesain presisi sesuai dengan tata letak masing-masing komponen. Jadi jangan takut salah pasang atau kebalik, seperti memasang koneksi PSU ke mainboard atau dari harddisk SATA ke mainboard. Semua bisa dipelajari dan bisa dilakukan oleh orang awam sekalipun.
Merakit sendiri PC ini juga merupakan kesempatan yang paling baik untuk memperbarui pengetahuan kita tentang teknologi PC. Masalah biaya yang dibutuhkan terkadang tidak juga menjadi lebih murah dari pada membeli PC bermerk, terkadang malahan bisa menjadi lebih mahal karena memang semua komponennya memang lebih bagus dan customize kita.
.fullpost{display:none;} 2.1 Persiapan Perakitan Komputer
Dalam perakitan sebuah komputer, diperlukan persiapan yang cukup, utamanya
peralatan yang digunakan serta software yang hendak diinstall. Di bawah ini adalah
beberapa peralatan dan bahan yang harus disiapkan dalam merakit sebuah PC.
2.1.1 Persiapan Alat
Tidak terlalu banyak alat yang dibutuhkan dalam perakitan sebuah PC. Diantaranya
adalah :
1. Obeng Plus (+)
2. Obeng Minus (-)
3. Tang Lancip (Capit Buaya)
4. Multimeter / Multitester (Untuk pengukuran tegangan)
5. Pinset (Untuk pencabut jumper)
6. Gelang Anti Statik
2.1.2 Persiapan Bahan
Bahan yang diperlukan adalah :
1. Satu unit Komputer yang terdiri dari :
- Monitor
Tampak dari depan Tampak dari belakang
- Casing ATX
Tampak dari depan Tampak dari belakang Tampak dari kanan
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 6
- P2E-B Dan 8 MB ATI Rage
Motherboard ASUS VGA Card
- Processor Celeron 400 DAN Memori 64 MB SDRAM
Procesor Memori
- Hard Disk, Floppy Disk Drive 3,5 Inch, dan CDROM
Harddisk Floppy tampak dari depan CDROM
- Keyboard dan Mouse Serial
2. Peralatan Tambahan CD Instalasi yang terdiri dari :
- CD Driver Motherboard
- CD Driver VGA Card
- CD Master Oprating System
- CD Master Aplikasi
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 7
2.2 Perakitan CPU
Sebelum Merakit sebuah PC, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan,
diantaranya adalah :
1. Hindari merakit dalam keadaan berkeringat, karena kemungkinan keringat akan jatuh
keperalatan yang sedang kita rakit tanpa kita ketahui, lalu saat kita menyalakan power
supply maka terjadilah hubungan pendek(short contact)dan rusaklah hasil rakitan kita.
2. Hindari memegang atau menyentuh langsung kaki pin prosesor yang ada termasuk
chipset. Karena dikhawatirkan adanya listrik statis yang dimiliki tubuh kita akan
merusak komponen tersebut. Untuk mencegah hal ini kita harus meng-ground-kan
tubuh kita dengan cara memegang casing saat power telah dihidupkan, atau dengan
memakai gelang anti statis.
3. Pada setiap tahap perakitan sebelum menambahkan komponen yang baru power
supply harus dimatikan. Memasang komponen pada saat power supply hidup akan
merusak komponen yang akan dipasang dan juga hasil rakitan kita.
4. Jangan lupa untuk menyiapkan peralatan yang dibutuhkan sebelum memulai
perakitan, agar seluruh kegiatan tidak terhambat pada kemungkinan kurangnya
peralatan yang ada.
2.2.1 Langkah-langkah perakitan.
1. Letakkan motherboard pada tempat yang datar atau diatas casing pada tempat yang
aman.
Meletakkan motherboard pada tempat yang tidak rata akan mengakibatkan kerusakan
pada motherboard apabila dilakukan pemasangan komponen.
2. Pasang processor pada Motherboard. Pemasangan di luar casing dimaksudkan untuk
memudahkan anda dalam pemasangan tersebut.
Pasang pengait processor terlabih dahulu pada motherboard sebelum memasang
processor. Perhatikan gambar di bawah.
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 8
Perhatikan lubang yang terdapat pada motherboard (dekat processor), yang
digunakan untuk memasukkan pengait. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar Pemasangan Pengait Processor
Selanjutnya pasang baut untuk mengunci pengait processor diatas. Perhatikan
gambar di bawah ini.
Pasang processor pada slot 1
Pemasangan processor disesuaikan dengan jenis processor dan motherboard yang
akan digunakan. Pada gambar di atas, processor yang digunakan adalah Intel
Pentium II Celeron 400 MHz yang menggunakan Slot 1.
Gambar lubang dekat
processor
Pemasangan ini bertujuan untuk mengunci pengait
agar tidak lepas / goyang. Pasang pengunci
sebanyak empat buah.
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 9
3. Pasang SIMM RAM pada tempat yang tersedia pada motherboard
Gambar Posisi Pemasangan SIMM RAM
Pemasangan SIMM RAM pada slotnya harus mengikuti aturan yang telah ditentukan,
yaitu :
- Aturan praktis yaitu aturan yang menjelaskan bagaimana tata cara memasangkan
SIMM ketempatnya. Kesalahan ini dapat membuat kerusakan pada motherboard.
- Aturan teknis yaitu aturan yang menjelaskan susunan tata letak SIMM dalam
hubungannya dengan pendeteksian terhadap keberadaan dan kapasitas SIMM.
Pada slot memori, terdapat dua buah pengunci yang berfungsi untuk mengunci
posisi memori.
Untuk memasang memori, masukkan memori ke dalam slot memori dan tekan
sehingga kedua pengunci mengunci memori tersebut
Gambar Posisi pemasangan memori
4. Siapkan casing untuk pemasangan motherboard. Lepaskan penutup samping casing
(sebelah kanan) untuk memasang komponen yang lain.
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 10
5. Pasang Floppy disk, perhatikan tata letak pemasangan. Sesuaikan dengan posisi dari
casing.
6. Pasang baut Floppy, ini bertujuan agar floppy yang telah dipasang tidak mudah
lepas / goyang.
Pemasangan baut pd FDD
7. Pasang Harddisk pada casing, sesuaikan dengan model casing (biasanya harddisk
dipasang tepat di bawah floppy).
8. Pasang baut untuk harddisk (empat buah baut)
Tampak posisi floppy dari
depan casing setelah dipasang.
Tampak pemasangan floppy.
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 11
9. Pada casing, terdapat beberapa titik yang berfungsi untuk pemasangan baut dan
sekrup. Pasanglah baut dan sekrup tersebut pada tempatnya, sesuaikan dengan
jenis motherboard yang digunakan.
Posisi pemasangan Baut dan Sekrup
10. Masukkan motherboard pada casing secara perlahan (Pada sebagian casing, alas
casing dapat dilepas sehingga pemasangan motherboard dapat dilakukan secara
lebih mudah
Gambar Pemasangan Motherboard pada casing
Pada saat pemasangan Motherboard, perhatikan bagian belakang motherboard yang
berisi konektor mouse, keyboard, serial dan paralel port, agar terpasang dengan tepat
pada dudukan casing yang ada.
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 12
11. Kemudian pasanglah baut yang disediakan pada Motherboard pada beberapa titik
yang sesuai dengan dudukan motherboard.
Pemasangan Baut
12. Pasang dan kencangkan seluruh baut pada motherboard
13. Pasang konektor Power Supply pada tempatnya di Motherboard (Perhatikan : Untuk
power Supply Type AT, Pasang konektor power supply dengan kabel berwarna hitam
berada di posisi tengah, kesalahan pemasangan akan mengakibatkan kerusakan
berat pada Motherboard)
14. Pasanglah VGA Card pada Slot Expansi yang sesuai.
Pemasangan VGA Card pada slot AGP
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 13
15. Pasang baut dari VGA Card tersebut.
Gambar Pemasangan baut VGA Card
16. Pasang kabel serial port pada port yang tersedia pada motherboard
Selanjutnya letakkan port serial pada bagian belakang motherboard
17. Pasang kabel LPT Port (Line Printer Port) pada motherboard
Selanjutnya letakkan port serial pada bagian belakang motherboard
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 14
18. Setelah selesai memasang VGA Card, Serial Port, LPT Port, selanjutnya anda
memasang baut pada bagian belakang casing untuk mengeratkan VGA Card, Serial
Port, LPT Port yang telah dipasang
Gambar Pemasangan baut pada VGA Card, Serial Port, LPT Port
19. Pasang kabel data Harddisk (HDD) pada port IDE, Floppy Disk Drive(FDD) Pada port
FDD pada motherboard
Perhatikan pemasangan pin 1 pada motherboard. Ikuti petunjuk pada Motherboard
atau buku manual masing-masing.
20. Pasanglah kabel power untuk Harddisk dan Floppy
Pemasangan Kabel power FDD dan HDD
Pemasangan kabel data Harddisk. Perhatikan
arah pemasangan kabel (pin 1)
Pemasangan kabel data Floppy.
Perhatikan arah pemasangan kabel (pin 1)
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 15
21. Pasang kabel switch, speaker, hdd LED dan power LED pada Motherboard. Ikuti
petunjuk yang ada pada buku manual masing-masing Motherboard.
Gambar Pemasangan kabel power dan LED
22. Atur kabel-kabel data dan power. Setelah selesai tutup kembali casing anda
23. Pasanglah Keyboard, Mouse, Data Monitor. Power Monitor dan Kabel Power pada
bagian belakang casing sesuai dengan konektor masing-masing.
Searah Jarum Jam, Pemasangan Keyboard, Mouse,
Data Monitor, Power Monitor dan Kabel Power
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 16
Usahakan memasang kabel Power setelah seluruh peripheral dan konektor lain
terpasang dengan baik untuk mencegah terjadinya kerusakan pada komponen apabila
terjadi kesalahan pemasangan.
24. Setelah seluruh komponen telah terpasang dengan baik, lakukan uji tampil dengan
menghidupkan komputer.
Gambar Tampilan apabila perakitan berhasil
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 17
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Pendekatan teknologi informasi dalam belajar dan mengajarkan sains dan
teknologi dalam konteks pengalaman manusia. Pendekatan dengan teknologi informasi
cocok untuk mengintegrasikan domain konsep, keterampilan proses, kreativitas, sikap,
nilai-nilai, penerapan, dan keterkaitan antar bidang studi (kurikulum) dalam pembelajaran
dan penilaian pendidikan sains (Galib, 1996b; 1992a).
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teknologi informasi dapat
meningkatkan sikap peserta didik yang semula kurang dalam menyerap informasi menjadi
lebih gampang, cepat dan mudah dalam memperoleh informasi. dan dapat meningkatkan
kepedulian siswa terhadap kegiatan masyarakat sehari-hari.
2.2 Saran
Pendekatan teknologi informasi dalam pembelajaran perlu mendapat perhatian
dan tanggapan yang serius dari semua kalangan baik lembaga pendidikan maupun
masyarakat itu sendiri karena melalui pendekatan ini peserta ddik dapat memperluas dan
memperdalam pemahaman tentang dunia teknologi informasi dalam konteks yang lebih
luas, tidak hanya sekedar pemahaman konsepnya. Dengan demikian, upaya
meningkatkan pengembangan literasi sains (science literacy) dan teknologi bagi peserta
didik dapat dicapai dengan mudah
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 18
DAFTAR PUSTAKA
Ghalib, Maronta. Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat dalam Pembelajaran Sains di
Sekolah. Artikel. FKIP Universitas Haluoleo: Kendari.
Urutan Perakitan PC
Langkah perakitan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Pasang Prosesor pada MB kemudian setting kecepatan clock sesuai dengan motherboard yang digunakan. Kemudian kita lakukansetting jumper pada Motherboard sesuai dengan spesifikasi komponen dan konfigurasi motherboard yang akan digunakan dengan mengacu pada manual book motherboard dan komponen lainnya. 2. Pasang Memory Card pada slotnya dan Pasang VGA Card pada slot ekspansi. Jangan sampai terbalik! 3. Pasang Konektor Power Supply ke Motherboard sesuai dengan aturan pemasangannya 4. Siapkan Monitor dan pasang konektor powernya ke PS dan konektor data ke VGA card. 5. Nyalakan komputer,jika tampilan blank, Lihat troubleshooting 1. jika tampilan BIOS startup muncul lanjutkan tahap selanjutnya : 6. Pasang Hardisk, Floppy Disk, dan CD-ROM. Lihat Aturan pemasangan Installasi Hardisk 7. Pasang Card ekspansi lainya seperti SoundCard, LAN Card, Modem dll. Lihat aturan pemasangan Multimedia card 8. Pasang Konektor Tombol dan Lampu pada casing ke motherboard. Lihat pada manual book motherboard 9. Nyalakan komputer, jika tampilan blank atau error, Lihat troubleshooting 2 . jika tampilan BIOS startup muncul lanjutkan tahap selanjutnya : 10. Tekan Del pada keyboard untuk masuk ke BIOS. Lakukan setting BIOS 11. Siapkan Startup Disk atau Bootable CD 12. Install Operating Sistem 13. Install driver-driver untuk hardware. Perlu dicatat bahwa penggunaan semua komponen tambahan harus memiliki spesifikasi yang cocok terhadap motherboard. Setelah kelima komponen terpasang, tampilan BIOS akan tampil pada monitor yang menandakan seluruh komponen bekerja dengan baik. Setelah itu baru kita memasang seluruh komponen ke dalam casing komputer. Secara detail, hal-hal yang harus kita perhatikan dalam penginstalan hardware terutama bagi para pemula adalah sebagai berikut :
Saat membeli hardware apapun terutama motherboard usahakan untuk mendapatkan juga Buku Manualnya. karena petunjuk tersebut sangat penting pada saat merakit atau troubleshooting. Baca dulu seluruh isi manual book pada sebelum melakukan perakitan. Pemasangan Power Supply dan Connectornya
Dalam pemilihan power supply, kita harus perhatikan besarnya daya yang dapat ditampung PowerSupply. di pasaran biasanya rating daya berkisar antara 250 Watt, 300 Watt, dan 350 Watt. Untuk komputer generasi Pentium IV, Pada casingnya sudah tersedia PS dengan daya sebesar 350 Watt. Perhatikan juga setting tegangan kerja sesuai dengan supply tegangan rumah (biasanya 220V-230V).
Saat ini dikenal dua jenis Power Supply yaitu AT dan ATX. Pada PS AT, Bentuk konektor yang menuju motherboard bentuknya terbagi menjadi dua bagian. Dalam pemasangannya tidak boleh terbalik. Untuk memudahkannya, usahakan kabel yang berwarna hitam berada di tengah-tengah konektor. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar konnektor AT
Power Supply ATX dioperasikan secara Semi Otomatis, artinya saat komputer Shut Down, secara otomatis PS mati tanpa kita harus memijit tombol Power. Bentuk konektornya lebih rapih dibandingkan AT dan tidak dimungkinkan pemasangan konektor terbalik. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar konnektor ATX
Setting Jumper pada Motherboard
Di dalam sebuah motherboard kita dapat menemukan banyak sekali jumper-jumper yang fungsinya cukup beragam. Pada bagian ini kita membahas mengenai jumper yang fungsinya mengeset besarnya clock prosesor yang digunakan. Jika kita melihat tampilan kecepatan clock prosesor kita pada saat booting, maka informasi tersebut bukan berasal dari si prosesor melainkan dari motherboard yang telah kita setting jumpernya. Dalam hal ini jumper yang kita gunakan adalah jumper setting FSB(Front Side Bus) dan jumper Ratio/Multiplier/Perkalian. Bentuk, letak, dan kode jumper tadi sangat beragam tergantung jenis motherboard.
Bus Clock/Front Side Bus(FSB)/Frequensi menunjukan besarnya frequensi kecepatan tranfer pada lalu lintas data di bus data pada motherboard, dan digunakan satuan Mhz. Contoh: 55Mhz, 66Mhz, 100Mhz, 133Mhz dsb.
Ratio/Multiplier/Frequensi merupakan faktor pengali atau perbandingan antara kecepatan tranfer data pada prosesor dengan kecepatan tranfer data pada bus data motherboard. Contoh: 1X, 2X, 2,5X dsb.
Prosesor ID = Bus Clock X Ratio
Dengan rumus di atas maka kita mendapatkan besarnya Prosesor ID atau kecepatan nyata prosesor dalam beroperasi. Dalam penentuan Prosesor ID ini, diusahakan sebisa mungkin digunakan Nilai FSB yang paling besar karena parameter ini menentukan kecepatan motherboard dalam transfer data. Penetuan Prosesor ID ini sifatnya coba-coba, jadi tidak ada parameter yang pasti untuk digunakan, jadi kita harus menetes kestabilan komputer pada beberapa settingan kita sehingga didapatkan hasil yang optimal. Jika terjadi kesalahan yang mengakibatkan komputer tidak bekerja secara stabil kita jangan ragu untuk mengubah konfigurasi paramater dan hal tersebut tidak akan merusak prosesor atau motherboard. Perlu dicatat bahwa setting jumper dibatasi oleh kemampuan kerja dari motherboard dan prosesor yang digunakan.
Tabel keterangan mengenai jumper FSB dan Multiplier biasanya kita dapatkan pada badan Motherboard atau buku manualnya.
Contoh Penerapan : Kita membeli Prosesor PI 200 Mhz dan motherboard yang memiliki tabel keterangan jumper FSB dan Ratio sebagai berikut : JP 1 FSB 1-2 25 Mhz 1-3 50Mhz 2-3 100 Mhz JP 2 Ratio 1-2 2 X 1-3 2,5 X 2-3 4 X Untuk mendapatkan Prosesor ID, kita memiliki dua buah alternatif konfigurasi sebagai berikut :
FSB X Ratio = Prosesor ID
1. 100Mhz X 2 = 200 Mhz
2. 50Mhz X 4 = 200 Mhz
Kita harus memilih nilai FSB terbesar, sehingga kita akan memilih alternatif pertama yaitu dengan menghubungkan pin 2-3 pada Jumper JP1 dan menghubungkan pin 1-2 pada JP2. Jika konfigurasi ini tidak stabil, maka kita dapat memilih alternatif kedua.
Pada beberapa motherboard terbaru, setting clock prosesor ini dilakukan tanpa jumper atau jumperless, dimana kita melakukan settingan di dalam BIOS. Settingan ini biasanya tidak bisa melampaui kemampuan prosesor dan motherboard sehingga jarang sekali terjadi kesalahan setting.
Kesalahan setting jumper ditandai dengan gejala sebagai berikut :
- Komputer tiba-tiba hang saat digunakan untuk program yang cukup berat.
- Pada saat booting, tidak ada tampilan yang muncul (blank).
- Tampilan besarnya Clock Prosesor saat booting tidak sesuai dengan besarnya settingan kita.
OverClocking
Pada dasarnya overclocking ini sama dengan setting Prosesor ID, tetapi settingan kita menghasilkan clock prosesor yang lebih besar dari defaultnya. Hal ini sebenarnya tidak selalu berhasil pada jenis motherboard dan prosesor tertentu karena sekali lagi tergantung kemampuan masing-masing. Dapat juga kita jumpai jenis-jenis motherboard yang support pada proses overclocking dimana disediakan setting jumper yang konfigurasinya sangat beragam.
Proses overclocking yang terlalu besar menyebabkan komputer tidak stabil dan selalu mengalami hang pada saat digunakan. Prosentase peningkatan clock ini biasanya tidak dapat terlalu besar dari nilai defaultnya, sehingga dinilai tidak terlalu signifikan dalam meningkatkan kinerja komputer secara keseluruhan.
Installasi Hardisk
Pada saat ini hardisk memiliki kapasitas data yang cukup besar (20 s/d 80 Gigabyte) sehingga untuk mengatur penggunaan dan alokasi kapasitas hardisk, kita membaginya dalam beberapa disk yang disebut Hardisk partition. Dengan mempartisi harddisk kita dapat mengatur penempatan data berdasarkan jenisnya pada tempat yang kita inginkan. Agar harddisk dapat dikenali maka harus ada file sistem yang disimpan pada Track 0 atau disebut master boot record. File sistem ini terdiri dari tiga file (msdos.sys, command.com, io.sys) yang dapat dimasukkan ke harddisk pada saat memformat.
Contoh Peta Partisi Harddisk Kita asumsikan Kotak disamping ini mewakili kapasitas sebuah hardisk. Warna Kuning menunjukkan kapasitas seluruh haddisk awal yang belum dipartisi, kita asumsikan isinya sebanyak 100%.
Kita mempartisi Hardisk menjadi dua bagian yaitu Primary(Biru) dan Extended(Hijau) yang masing-masing besarnya 50%. Disk primary akan secara otomatis dinamai dengan drive C:\ dan dapat langsung digunakan mengisi data. Disk C: ini merupakan disk utama tempat penyimpanan OS atau file-file sistem.
Drive Extended belum dapat digunakan kecuali kita membuat Drive Logical(Ungu dan Oranye). Pada contoh kita membagi dua drive extended sehingga didapat drive D:\ dan E:\ yang kapasitas totalnya sama dengan kapasitas drive extended. Dari contoh kita ambil Logical 1 sebesar 40% dan Logical 2 sebesar 60% dari kapasitas drive extended.
Untuk melakukan instalasi Harddisk, kita asumsikan bahwa kita baru membeli sebuah harddisk. Kemudian kita menjalankan langkah-langkah berikut sehingga harddisk dapat kita gunakan :
1. Pasang kabel data dan kabel power ke harddisk, usahakan memasang harddisk pada konektor Primary Master pada IDE 0 2. Siapkan Bootable CD atau Startup Disk. 3. Saat Booting masuk ke BIOS dan deteksi harddisk terlebih dahulu. Lihat BIOS Setting 4. Ubah Boot Sequence pada BIOS sehingga CD-ROM drive pada urutan pertama jika kita menggunakan Bootable CD, atau drive A:\ pada urutan pertama jika menggunakan startup disk. Lihat BIOS Setting 5. Booting dari A:\ atau CD-ROM drive, pilih option Bootable with CDROM support. hal ini agar kita dapat menggunakan CD-ROM pada DOS. 6. Ketik A:\FDISK untuk mempartisi harddisk. 7. Pilih sistem allokasi haddisk dengan FAT32. Lihat penjelasan mengenai sistem FAT 32 8. Restart komputer sehingga hasil partisi dapat digunakan. 9. Format seluruh drive hasil partisi ( Ketik A:\ format c: /s) untuk memformat primary disk dan mengcopy file sistem. 10. Masukkan CD-ROM master Windows kemudian ketikkan setup untuk menginstall Windows
Berikut ini akan dibahas mengenai bagaimana cara merakit komputer, terutama bagi mereka yang baru belajar .. dari beberapa referensi yang saya pelajari .. maka berikut ini akan dijelaskan langkah demi langkah cara merakit komputer, mudah-mudahan bermanfaat .. Red. deden
Komponen perakit komputer tersedia di pasaran dengan beragam pilihan kualitas dan harga. Dengan merakit sendiri komputer, kita dapat menentukan jenis komponen, kemampuan serta fasilitas dari komputer sesuai kebutuhan.Tahapan dalam perakitan komputer terdiri dari:
A. Persiapan
B. Perakitan
C. Pengujian
A. Penanganan Masalah
Komputer merupakan alat pengolah data elektronik yang bekerja dan dikendalikan oleh sekumpulan instruksi-instruksi yang disebut program, digunakan untuk membantu manusia agar pekerjaannya menjadi lebih mudah, cepat dan akurat. Sampai saat ini kecanggihan komputer masih berkembang dengan menggunakan jaringan yang memungkinkan user 1 dan yang lainnya terhubung tanpa batas waktu dan jarak ke seluruh dunia. Tentu saja hal ini sangat menguntungkan karena kita dapat bekerja dimanapun kita berada.
Akan tetapi mudahnya pengaksesan jaringan, perlu sebuah keamanan jaringan untuk menyaring dan menentukan user-user yang boleh dan bisa masuk dalam jaringan kita. Sehingga data-data serta semua informasi penting yang ada dalam jaringan kita tetap terjaga kerahasiaannya.
Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita untuk menelusuri lebih dalam tentang segala aspek yang mungkin kita manfaatkan untuk meningkatkan kemanan jaringan tersebut. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan berbagai software-software yang ada dipasaran, yang memang disetting untuk sistem keamanan jaringan. Beberapa software yang bersangkutan dengan sistem keamanan jaringan antara lain:
1. Everest Corporate
2. Soft Perfect Personal Firewall
Software-software diatas adalah beberapa software yang dapat kita gunakan dalam sistem jaringan komputer.
B) Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah system yang terdiri atas komputer perangkat jaringan lainnya yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:
1. Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU memori, harddisk.
2. Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
3. Akses informasi: contohnya web browsing
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Klasifikasi Berdasarkan skala :
1. Local Area Network (LAN)
2. Metropolitant Area Network (MAN)
3. Wide Area Network (WAN)
Berdasarkan fungsi : Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer:
a. Client-server
Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.
b. Peer-to-peer
Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada
C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.
Berdasarkan [topologi jaringan], jaringan komputer dapat dibedakan atas:
1. Topologi bus
2. Topologi bintang
3. Topologi cincin
4. Topologi Mesh (Acak)
5. Topologi Pohon (Hirarkis)
6. Topologi Linier
C) Sistem Kerja Software-software Jaringan
1. Everest Corporate
Lavaliys EVEREST Corporate Edition menemukan suatu standar baru dalam manajemen jaringan dideklarasikan dengan menyediakan cakupan solusi yang penuh untuk administrator dan helpdesk staff. Corak yang di-set meliputi keamanan yang siaga dan laporan customized yang mencakup informasi perangkat keras, perangkat lunak dan informasi keamanan sistem operasi, diagnostik, audit jaringan, perubahan manajemen dan monitoring Jaringan. Everest adalah suatu aplikasi yang sangat dibutuhkan/harus ada untuk semua lingkungan jaringan bisnis yang menggunakan teknologi terakhir untuk menurunkan biaya operasioanl IT dan biaya-biaya lainnya.
2. Soft Perfect Personal Firewall
Personal Firewall didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berevolusi menjadi sebuah kumpulan program yang bertujuan untuk mengamankan komputer secara total, dengan ditambahkannya beberapa fitur pengaman tambahan semacam perangkat proteksi terhadap virus, anti-spyware, anti-spam, dan lainnya. Bahkan beberapa produk firewall lainnya dilengkapi dengan fungsi pendeteksian gangguan keamanan jaringan (Intrusion Detection System). Contoh dari firewall jenis ini adalah Microsoft Windows Firewall (yang telah terintegrasi dalam sistem operasi Windows XP Service Pack 2, Windows Vista dan Windows Server 2003 Service Pack 1), Symantec Norton Personal Firewall, Kerio Personal Firewall, dan lain-lain. Personal Firewall secara umum hanya memiliki dua fitur utama, yakni Packet Filter Firewall dan Stateful Firewall.
Network Firewall didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan. Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, yakni sebuah perangkat terdedikasi atau sebagai sebuah perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server. Contoh dari firewall ini adalah Microsoft Internet Security and Acceleration Server (ISA Server), Cisco PIX, Cisco ASA, IPTables dalam sistem operasi GNU/Linux, pf dalam keluarga sistem operasi Unix BSD, serta SunScreen dari Sun Microsystems, Inc. yang dibundel dalam sistem operasi Solaris. Network Firewall secara umum memiliki beberapa fitur utama, yakni apa yang dimiliki oleh personal firewall (packet filter firewall dan stateful firewall), Circuit Level Gateway, Application Level Gateway, dan juga NAT Firewall. Network Firewall umumnya bersifat transparan (tidak terlihat) dari pengguna dan menggunakan teknologi routing untuk menentukan paket mana yang diizinkan, dan mana paket yang akan ditolak.
Firewall berfungsi untuk:
a. Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan
b. Melakukan autentikasi terhadap akses
c. Melindungi sumber daya dalam jaringan privat
d. Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator
D) KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER
1. Probe / scan
Ialah usaha-usaha yang tidak lazim untuk memperoleh akses ke dalam sebuah sistem, atau untuk menemukan informasi tentang sistem tersebut. Kegiatan probe dalam jumlah besar dinamakan Scan. Ada bermacam-macam tool yang digunakan untuk keperluan ini, seperti network mapper, port mapper network scanner, port scanner, atau vulnerability scanner.
Informasi yang diperoleh, biasanya:
a. topologi dari jaringan target
b. tipe traffic yang melewati firewall
c. host yang aktif
d. sistem operasi pada host
e. software yang berjalan pada server beserta versinya.
2. Account Compromise
Penggunaan account sebuah komputer secara ilegal oleh seseorang yang bukan pemilik account, dimana account tersebut tidak mempunyai privilege sebagai administrator sistem.
3. Root Compromise
Mirip account compromise tetapi mempunyai privilege sebagai administrator sistem.
4. Packet Sniffer
Perangkat lunak / keras yang digunakan untuk memperoleh informasi yang melewati jaringan komputer. Biasanya dengan NIC bermode promiscuous.
5. Denial of Service (DOS)
Membuat sumberdaya jaringan maupun komputer tidak bekerja sehingga tidak mampu memberikan layanan kepada user. Misalkan saja dengan membanjiri sumberdaya komputer, misal CPU, memori, ruang disk, bandwith jaringan. Serangan dapat dilakukan dari satu komputer atau beberapa komputer (Distributed DOS).
6. Eksploitasi Perintah
Menyalahgunakan perintah yang bisa dieksekusi.
7. Malicious Code
Program yang bila dieksekusi akan menyebabkan sesuatu yang tidak diinginkan di dalam sistem. Misal, trojan horse, virus, dan worm.
8. Penetration
Pengubahan data, privilege, atau sumberdaya.
Beberapa jenisnya:
a. User to Root: user lokal pada sutau host memperoleh hak admin.
b. Remote to user: pengakses luar memiliki account lokal di host target.
c. Remote to Root: pengakses luar memperoleh account admin di target.
d. Remote to Disk Rend: Pengakses luar bisa membaca file di host target.
e. Remote Disk Write: pengakses luar bisa menulis file di host target.
9. Privilege Escalation
User publik bisa memperoleh akses sebagai user lokal, yang nantinya bisa dilanjutkan ke hak akses sebagai admin.
E) JENIS SERANGAN TERHADAP KEAMANAN
Pada dasarnya, menurut jenisnya, serangan terhadap suatu data dalam suatu jaringan dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu:
1. Serangan Pasif
Merupakan serangan pada sistem autentikasi yang tidak menyisipkan data pada aliran data, tetapi hanya mengamati atau memonitor pengiriman informasi ke tujuan. Informasi ini dapat digunakan di lain waktu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Serangan pasif yang mengambil suatu unit data kemudian menggunakannya untuk memasuki sesi autentikassi dengan berpura-pura menjadi user yangg autentik / asli disebut dengan replay attack. Beberapa informasi autentikasi seperti password atau data biometric yang dikirim melalui transmisi elektronik dapat direkam dan kemudian digunakan untuk memalsukan data yang sebenarnya. Serangan pasif ini sulit dideteksi karena penyerang tidak melakukan perubahan data. Oleh sebab itu untuk mengatasi serangan pasif ini lebih ditekankan pada pencegahan daripada pendeteksiannya.
2. Serangan Aktif
Merupakan serangan yang mencoba memodifikasi data, mencoba mendapatkan autentikasi, atau mendapatkan autentikasi dengan mengirimkan paket-paket data yang salah ke dalam data stream atau dengan memodifikassi paket-paket yang melewati data stream. Kebalikan dari serangan pasif, serangan aktif sulit untuk dicegah karena untuk melakukannya dibutuhkan perlindungan fisik untuk semua fasilitas komunikassi dan jalur-jalurnya setiap saat. Yang dapat dilakukan adalah mendeteksi dan memulihkan keadaan yang disebabkan oleh serangan ini.
F) PRINSIP PENGAMANAN SISTEM
1. Otentifikasi Pemakai
Identifikasi pemakai saat login merupakan dasar asumsi sistem proteksi sehingga metode otentifikasi didasarkan pada tiga cara, yaitu sesuatu yang diketahui pemakai, yangg dimiliki pemakai, dan mengenai pemakai.
2. Password
Password merupakan salah satu otentifikasi yang diketahui pemakai, dimana pemakai memilih suatu kata kode, mengingatnya dan mengetikkannya saat akan mengakses sistem komputer. Teknik pengamanan dengan password mempunyai beberapa kelemahan, terutama karena pemakai sering memilih password yang mudah diingatnya.
3. Identifikasi Fisik
Pendekatan identifikasi fisik ini dilakukan dengan memeriksa apa yang dimiliki pemakai.
4. Pembatasan
Pembatasan dapat dilakukan untuk memperkecil peluang penembusan oleh pemakai yang tidak diotorisasi. Untuk pembatasan login, misalnya dengan login pada terminal dan waktu tertentu, call back, login dapat dilakukan oleh siapapun tetapi setelah sukses maka sistem akan segera memutuskan koneksi dan memanggil nomor telepon yangg telah disepakati. Pembatasan jumlah usaha login sampai dengan tiga kali, dan segera dikunci.
G) KEBIJAKSANAAN PENGAMANAN KOMPUTER
Kebijaksanaan pengamanan biasanya sederhana dan umum digunakan, di mana setiap pengguna dalam sistem dapat mengerti dan mengikutinya. Isinya berupa tingkatan keamanan yang dapat melindungi data-data penting yang disimpan oleh setiap pengguna. Beberapa hal yang dipertimbangkan dalam kebijaksanaan pengamanan adalah: siapa sajakah yang memiliki akses ke sistem, siapa sajakah yang diizinkan unttuk menginstall program ke dalam sistem, siapa memiliki data apa, perbaikan terhadap kerusakan yang mungkin terjadi, dan penggunaan yang wajar dari sistem.
H) KEAMANAN KOMPUTER
Sistem keamanan komputer digunakan untuk menjamin agar sumberdaya tidak digunakan atau dimodifikasi oleh orang atau oknum yang tidak diotorisasi. Pengamanan dalam hal ini termasuk masalah teknis, manajerial, legalitas, dan politis. Secara garis besar pengamanan sistem komputer mencakup empat hal yang sangat mendasar yaitu:
1. Pengamanan fisik
Pengamanan fisik dapat dilakukan dengan menempatkan sistem komputer pada tempat yang mudah diawasi dan dikontrol untuk mengantisipasi kelalaian / keteledoran dari para user yang sering meninggalkan terminal komputer dalam keadaan logon. Keteledoran semacam ini dapat memungkinkan pihak lain untuk dapat mengaksses beberapa fasilitas sistem komputer yang sebenarnya bukan menjadi hak mereka. Bahhkan mereka dapat melakukan tindakan perusakan terhadap sistem komputer tersebut.
2. Pengamanan Akses
Pengamanan akses biasanya menjadi tanggungjawab para administrator sistem. Dalam hal ini seorang administrator harus mampu mengontrol dan mendokumentasikan seluruh akses ke sistem komputer dengan baik sehingga dapat mempercepat dan mempermudah pencarian penyebab masalah dan soluusinya bila suatu saat terjadi sesuatu dalam sistem komputer tersebut.
3. Pengamanan Data
Pengamanan data dilakukan dengan menerapkan sistem tingkatan akses dimana seseorang hanya dapat mengakses data tertentu saja yang menjadi haknya. Sebagai contoh, departemen pemasaran daris suatu perusahaan hanya dapat mengakses data yangg berkaitan dengan pemasaran barang dan tidak dapat mengakses data gaji pegawai karena data gaji pegawai merupakan wewenang departemen personalia.Data yang sangat sensitif dapat dipasangi password tertentu.
4. Pengamanan Jaringan
Jaringan disini berkaitan erat dengan pemanfaatan jaringan publik / umum seperti internet. Pengamanan jaringan dapat dilakukan dengan menggunakan kriptografi dimana data yang sifatnya sensitif dienkripsi terlebih dahulu sebelum ditransmisikan melalui internet. Dengan mentransmisikan data yang telah dienkripsi maka walaupun data tersebut jatuh ke pihak yang tak berhak, maka pihak tersebut tidak akan mengerti isinya.
I) Tips Keamanan Sistem
Tips Keamanan Sistem (terhadap virus, trojan, worm,spyware)
1. Gunakan Software Anti Virus
2. Blok file yang sering mengandung virus
3. Blok file yang menggunakan lebih dari 1 file extension
4. Pastikan semua program terverifikasi oleh tim IT di unit kerja masing masing
5. Mendaftar ke layanan alert email
6. Gunakan firewall untuk koneksi ke Internet
7. Uptodate dengan software patch
8. data secara reguler
9. Hindari booting dari floopy disk
10. Terapkan kebijakan Sistem Keamanan Komputer Pengguna
.fullpost{display:none;} BANYAK sebenarnya penawaran PC yang sudah siap pakai, seperti HP, Dell, Acer, Lenovo, Extron dan Zyrex. Selain karena PC bermerk mereka siap pakai, kompatibilitas dari semua komponen juga telah teruji di pabrik masing-masing. Juga ketersediaan Operating System asli yang biasanya sudah termasuk didalamnya. Istilah kata sudah tinggal pakai beres.
Dengan membeli PC bermerk tersebut dijamin anda akan terima jadi. Buat tahu dalemannya saja anda tidak diperbolehkan. Semua komponen disegel bahkan casingnyapun di seal waranty. Kalau anda iseng membuka sealnya maka garansi resmi secara otomatis batal. Anda tidak akan mendapatkan service gratis jika terjadi masalah atau kerusakan pada PC yang anda beli. Itu memang resiko anda, jadi terima jadi saja tidak usah penasaran atau sok tahu dengan mencoba membongkar selama masa garansi masih berlaku.
Berbeda halnya kalau kita mau benar-benar pingin tahu teknologi PC terkini, merakit sendiri adalah solusi yang paling tepat. Memang kita tidak harus mengikuti semua teknologi yang paling canggih, paling tidak kita bisa mengenal komponen per komponen yang akan kita pakai. Sebagai contoh saat coba-coba merakit PC sendiri kemarin saya memakai mainboard Asus P5GC-MX yang telah mendukung Intel Core 2 Duo. Untuk casing saya percayakan pada Predacase keluaran Asus juga yang didalamnya sudah termasuk PSU. RAM DDR2 1 GB dan Harddisk 80 GB SATA. Untuk pemutar DVD saya pakai Asus DVD R/W. Semua komponen yang saya beli pretelan tersebut digaransi secara resmi oleh distributor. Jadi tidak usah kuatir jika terjadi masalah tinggal tukar saja komponen yang bermasalah tersebut.
Kesempatan merakit PC ini benar-benar saya nikmati. Semua petunjuk yang disertakan didalam paket pembelian musti dibaca-baca lagi, terutama saat menyambung kabel-kabel dari panel ke mainboard. Kalau semua petunjuk sudah kita ikuti pasti semuanya akan berjalan lancar. Semua komponen didesain presisi sesuai dengan tata letak masing-masing komponen. Jadi jangan takut salah pasang atau kebalik, seperti memasang koneksi PSU ke mainboard atau dari harddisk SATA ke mainboard. Semua bisa dipelajari dan bisa dilakukan oleh orang awam sekalipun.
Merakit sendiri PC ini juga merupakan kesempatan yang paling baik untuk memperbarui pengetahuan kita tentang teknologi PC. Masalah biaya yang dibutuhkan terkadang tidak juga menjadi lebih murah dari pada membeli PC bermerk, terkadang malahan bisa menjadi lebih mahal karena memang semua komponennya memang lebih bagus dan customize kita.
.fullpost{display:none;} 2.1 Persiapan Perakitan Komputer
Dalam perakitan sebuah komputer, diperlukan persiapan yang cukup, utamanya
peralatan yang digunakan serta software yang hendak diinstall. Di bawah ini adalah
beberapa peralatan dan bahan yang harus disiapkan dalam merakit sebuah PC.
2.1.1 Persiapan Alat
Tidak terlalu banyak alat yang dibutuhkan dalam perakitan sebuah PC. Diantaranya
adalah :
1. Obeng Plus (+)
2. Obeng Minus (-)
3. Tang Lancip (Capit Buaya)
4. Multimeter / Multitester (Untuk pengukuran tegangan)
5. Pinset (Untuk pencabut jumper)
6. Gelang Anti Statik
2.1.2 Persiapan Bahan
Bahan yang diperlukan adalah :
1. Satu unit Komputer yang terdiri dari :
- Monitor
Tampak dari depan Tampak dari belakang
- Casing ATX
Tampak dari depan Tampak dari belakang Tampak dari kanan
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 6
- P2E-B Dan 8 MB ATI Rage
Motherboard ASUS VGA Card
- Processor Celeron 400 DAN Memori 64 MB SDRAM
Procesor Memori
- Hard Disk, Floppy Disk Drive 3,5 Inch, dan CDROM
Harddisk Floppy tampak dari depan CDROM
- Keyboard dan Mouse Serial
2. Peralatan Tambahan CD Instalasi yang terdiri dari :
- CD Driver Motherboard
- CD Driver VGA Card
- CD Master Oprating System
- CD Master Aplikasi
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 7
2.2 Perakitan CPU
Sebelum Merakit sebuah PC, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan,
diantaranya adalah :
1. Hindari merakit dalam keadaan berkeringat, karena kemungkinan keringat akan jatuh
keperalatan yang sedang kita rakit tanpa kita ketahui, lalu saat kita menyalakan power
supply maka terjadilah hubungan pendek(short contact)dan rusaklah hasil rakitan kita.
2. Hindari memegang atau menyentuh langsung kaki pin prosesor yang ada termasuk
chipset. Karena dikhawatirkan adanya listrik statis yang dimiliki tubuh kita akan
merusak komponen tersebut. Untuk mencegah hal ini kita harus meng-ground-kan
tubuh kita dengan cara memegang casing saat power telah dihidupkan, atau dengan
memakai gelang anti statis.
3. Pada setiap tahap perakitan sebelum menambahkan komponen yang baru power
supply harus dimatikan. Memasang komponen pada saat power supply hidup akan
merusak komponen yang akan dipasang dan juga hasil rakitan kita.
4. Jangan lupa untuk menyiapkan peralatan yang dibutuhkan sebelum memulai
perakitan, agar seluruh kegiatan tidak terhambat pada kemungkinan kurangnya
peralatan yang ada.
2.2.1 Langkah-langkah perakitan.
1. Letakkan motherboard pada tempat yang datar atau diatas casing pada tempat yang
aman.
Meletakkan motherboard pada tempat yang tidak rata akan mengakibatkan kerusakan
pada motherboard apabila dilakukan pemasangan komponen.
2. Pasang processor pada Motherboard. Pemasangan di luar casing dimaksudkan untuk
memudahkan anda dalam pemasangan tersebut.
Pasang pengait processor terlabih dahulu pada motherboard sebelum memasang
processor. Perhatikan gambar di bawah.
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 8
Perhatikan lubang yang terdapat pada motherboard (dekat processor), yang
digunakan untuk memasukkan pengait. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar Pemasangan Pengait Processor
Selanjutnya pasang baut untuk mengunci pengait processor diatas. Perhatikan
gambar di bawah ini.
Pasang processor pada slot 1
Pemasangan processor disesuaikan dengan jenis processor dan motherboard yang
akan digunakan. Pada gambar di atas, processor yang digunakan adalah Intel
Pentium II Celeron 400 MHz yang menggunakan Slot 1.
Gambar lubang dekat
processor
Pemasangan ini bertujuan untuk mengunci pengait
agar tidak lepas / goyang. Pasang pengunci
sebanyak empat buah.
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 9
3. Pasang SIMM RAM pada tempat yang tersedia pada motherboard
Gambar Posisi Pemasangan SIMM RAM
Pemasangan SIMM RAM pada slotnya harus mengikuti aturan yang telah ditentukan,
yaitu :
- Aturan praktis yaitu aturan yang menjelaskan bagaimana tata cara memasangkan
SIMM ketempatnya. Kesalahan ini dapat membuat kerusakan pada motherboard.
- Aturan teknis yaitu aturan yang menjelaskan susunan tata letak SIMM dalam
hubungannya dengan pendeteksian terhadap keberadaan dan kapasitas SIMM.
Pada slot memori, terdapat dua buah pengunci yang berfungsi untuk mengunci
posisi memori.
Untuk memasang memori, masukkan memori ke dalam slot memori dan tekan
sehingga kedua pengunci mengunci memori tersebut
Gambar Posisi pemasangan memori
4. Siapkan casing untuk pemasangan motherboard. Lepaskan penutup samping casing
(sebelah kanan) untuk memasang komponen yang lain.
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 10
5. Pasang Floppy disk, perhatikan tata letak pemasangan. Sesuaikan dengan posisi dari
casing.
6. Pasang baut Floppy, ini bertujuan agar floppy yang telah dipasang tidak mudah
lepas / goyang.
Pemasangan baut pd FDD
7. Pasang Harddisk pada casing, sesuaikan dengan model casing (biasanya harddisk
dipasang tepat di bawah floppy).
8. Pasang baut untuk harddisk (empat buah baut)
Tampak posisi floppy dari
depan casing setelah dipasang.
Tampak pemasangan floppy.
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 11
9. Pada casing, terdapat beberapa titik yang berfungsi untuk pemasangan baut dan
sekrup. Pasanglah baut dan sekrup tersebut pada tempatnya, sesuaikan dengan
jenis motherboard yang digunakan.
Posisi pemasangan Baut dan Sekrup
10. Masukkan motherboard pada casing secara perlahan (Pada sebagian casing, alas
casing dapat dilepas sehingga pemasangan motherboard dapat dilakukan secara
lebih mudah
Gambar Pemasangan Motherboard pada casing
Pada saat pemasangan Motherboard, perhatikan bagian belakang motherboard yang
berisi konektor mouse, keyboard, serial dan paralel port, agar terpasang dengan tepat
pada dudukan casing yang ada.
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 12
11. Kemudian pasanglah baut yang disediakan pada Motherboard pada beberapa titik
yang sesuai dengan dudukan motherboard.
Pemasangan Baut
12. Pasang dan kencangkan seluruh baut pada motherboard
13. Pasang konektor Power Supply pada tempatnya di Motherboard (Perhatikan : Untuk
power Supply Type AT, Pasang konektor power supply dengan kabel berwarna hitam
berada di posisi tengah, kesalahan pemasangan akan mengakibatkan kerusakan
berat pada Motherboard)
14. Pasanglah VGA Card pada Slot Expansi yang sesuai.
Pemasangan VGA Card pada slot AGP
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 13
15. Pasang baut dari VGA Card tersebut.
Gambar Pemasangan baut VGA Card
16. Pasang kabel serial port pada port yang tersedia pada motherboard
Selanjutnya letakkan port serial pada bagian belakang motherboard
17. Pasang kabel LPT Port (Line Printer Port) pada motherboard
Selanjutnya letakkan port serial pada bagian belakang motherboard
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 14
18. Setelah selesai memasang VGA Card, Serial Port, LPT Port, selanjutnya anda
memasang baut pada bagian belakang casing untuk mengeratkan VGA Card, Serial
Port, LPT Port yang telah dipasang
Gambar Pemasangan baut pada VGA Card, Serial Port, LPT Port
19. Pasang kabel data Harddisk (HDD) pada port IDE, Floppy Disk Drive(FDD) Pada port
FDD pada motherboard
Perhatikan pemasangan pin 1 pada motherboard. Ikuti petunjuk pada Motherboard
atau buku manual masing-masing.
20. Pasanglah kabel power untuk Harddisk dan Floppy
Pemasangan Kabel power FDD dan HDD
Pemasangan kabel data Harddisk. Perhatikan
arah pemasangan kabel (pin 1)
Pemasangan kabel data Floppy.
Perhatikan arah pemasangan kabel (pin 1)
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 15
21. Pasang kabel switch, speaker, hdd LED dan power LED pada Motherboard. Ikuti
petunjuk yang ada pada buku manual masing-masing Motherboard.
Gambar Pemasangan kabel power dan LED
22. Atur kabel-kabel data dan power. Setelah selesai tutup kembali casing anda
23. Pasanglah Keyboard, Mouse, Data Monitor. Power Monitor dan Kabel Power pada
bagian belakang casing sesuai dengan konektor masing-masing.
Searah Jarum Jam, Pemasangan Keyboard, Mouse,
Data Monitor, Power Monitor dan Kabel Power
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 16
Usahakan memasang kabel Power setelah seluruh peripheral dan konektor lain
terpasang dengan baik untuk mencegah terjadinya kerusakan pada komponen apabila
terjadi kesalahan pemasangan.
24. Setelah seluruh komponen telah terpasang dengan baik, lakukan uji tampil dengan
menghidupkan komputer.
Gambar Tampilan apabila perakitan berhasil
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 17
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Pendekatan teknologi informasi dalam belajar dan mengajarkan sains dan
teknologi dalam konteks pengalaman manusia. Pendekatan dengan teknologi informasi
cocok untuk mengintegrasikan domain konsep, keterampilan proses, kreativitas, sikap,
nilai-nilai, penerapan, dan keterkaitan antar bidang studi (kurikulum) dalam pembelajaran
dan penilaian pendidikan sains (Galib, 1996b; 1992a).
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan teknologi informasi dapat
meningkatkan sikap peserta didik yang semula kurang dalam menyerap informasi menjadi
lebih gampang, cepat dan mudah dalam memperoleh informasi. dan dapat meningkatkan
kepedulian siswa terhadap kegiatan masyarakat sehari-hari.
2.2 Saran
Pendekatan teknologi informasi dalam pembelajaran perlu mendapat perhatian
dan tanggapan yang serius dari semua kalangan baik lembaga pendidikan maupun
masyarakat itu sendiri karena melalui pendekatan ini peserta ddik dapat memperluas dan
memperdalam pemahaman tentang dunia teknologi informasi dalam konteks yang lebih
luas, tidak hanya sekedar pemahaman konsepnya. Dengan demikian, upaya
meningkatkan pengembangan literasi sains (science literacy) dan teknologi bagi peserta
didik dapat dicapai dengan mudah
Makalah Teknik Merakit PC
K K P I Oleh SOLEH 18
DAFTAR PUSTAKA
Ghalib, Maronta. Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat dalam Pembelajaran Sains di
Sekolah. Artikel. FKIP Universitas Haluoleo: Kendari.
Urutan Perakitan PC
Langkah perakitan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Pasang Prosesor pada MB kemudian setting kecepatan clock sesuai dengan motherboard yang digunakan. Kemudian kita lakukansetting jumper pada Motherboard sesuai dengan spesifikasi komponen dan konfigurasi motherboard yang akan digunakan dengan mengacu pada manual book motherboard dan komponen lainnya. 2. Pasang Memory Card pada slotnya dan Pasang VGA Card pada slot ekspansi. Jangan sampai terbalik! 3. Pasang Konektor Power Supply ke Motherboard sesuai dengan aturan pemasangannya 4. Siapkan Monitor dan pasang konektor powernya ke PS dan konektor data ke VGA card. 5. Nyalakan komputer,jika tampilan blank, Lihat troubleshooting 1. jika tampilan BIOS startup muncul lanjutkan tahap selanjutnya : 6. Pasang Hardisk, Floppy Disk, dan CD-ROM. Lihat Aturan pemasangan Installasi Hardisk 7. Pasang Card ekspansi lainya seperti SoundCard, LAN Card, Modem dll. Lihat aturan pemasangan Multimedia card 8. Pasang Konektor Tombol dan Lampu pada casing ke motherboard. Lihat pada manual book motherboard 9. Nyalakan komputer, jika tampilan blank atau error, Lihat troubleshooting 2 . jika tampilan BIOS startup muncul lanjutkan tahap selanjutnya : 10. Tekan Del pada keyboard untuk masuk ke BIOS. Lakukan setting BIOS 11. Siapkan Startup Disk atau Bootable CD 12. Install Operating Sistem 13. Install driver-driver untuk hardware. Perlu dicatat bahwa penggunaan semua komponen tambahan harus memiliki spesifikasi yang cocok terhadap motherboard. Setelah kelima komponen terpasang, tampilan BIOS akan tampil pada monitor yang menandakan seluruh komponen bekerja dengan baik. Setelah itu baru kita memasang seluruh komponen ke dalam casing komputer. Secara detail, hal-hal yang harus kita perhatikan dalam penginstalan hardware terutama bagi para pemula adalah sebagai berikut :
Saat membeli hardware apapun terutama motherboard usahakan untuk mendapatkan juga Buku Manualnya. karena petunjuk tersebut sangat penting pada saat merakit atau troubleshooting. Baca dulu seluruh isi manual book pada sebelum melakukan perakitan. Pemasangan Power Supply dan Connectornya
Dalam pemilihan power supply, kita harus perhatikan besarnya daya yang dapat ditampung PowerSupply. di pasaran biasanya rating daya berkisar antara 250 Watt, 300 Watt, dan 350 Watt. Untuk komputer generasi Pentium IV, Pada casingnya sudah tersedia PS dengan daya sebesar 350 Watt. Perhatikan juga setting tegangan kerja sesuai dengan supply tegangan rumah (biasanya 220V-230V).
Saat ini dikenal dua jenis Power Supply yaitu AT dan ATX. Pada PS AT, Bentuk konektor yang menuju motherboard bentuknya terbagi menjadi dua bagian. Dalam pemasangannya tidak boleh terbalik. Untuk memudahkannya, usahakan kabel yang berwarna hitam berada di tengah-tengah konektor. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar konnektor AT
Power Supply ATX dioperasikan secara Semi Otomatis, artinya saat komputer Shut Down, secara otomatis PS mati tanpa kita harus memijit tombol Power. Bentuk konektornya lebih rapih dibandingkan AT dan tidak dimungkinkan pemasangan konektor terbalik. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar konnektor ATX
Setting Jumper pada Motherboard
Di dalam sebuah motherboard kita dapat menemukan banyak sekali jumper-jumper yang fungsinya cukup beragam. Pada bagian ini kita membahas mengenai jumper yang fungsinya mengeset besarnya clock prosesor yang digunakan. Jika kita melihat tampilan kecepatan clock prosesor kita pada saat booting, maka informasi tersebut bukan berasal dari si prosesor melainkan dari motherboard yang telah kita setting jumpernya. Dalam hal ini jumper yang kita gunakan adalah jumper setting FSB(Front Side Bus) dan jumper Ratio/Multiplier/Perkalian. Bentuk, letak, dan kode jumper tadi sangat beragam tergantung jenis motherboard.
Bus Clock/Front Side Bus(FSB)/Frequensi menunjukan besarnya frequensi kecepatan tranfer pada lalu lintas data di bus data pada motherboard, dan digunakan satuan Mhz. Contoh: 55Mhz, 66Mhz, 100Mhz, 133Mhz dsb.
Ratio/Multiplier/Frequensi merupakan faktor pengali atau perbandingan antara kecepatan tranfer data pada prosesor dengan kecepatan tranfer data pada bus data motherboard. Contoh: 1X, 2X, 2,5X dsb.
Prosesor ID = Bus Clock X Ratio
Dengan rumus di atas maka kita mendapatkan besarnya Prosesor ID atau kecepatan nyata prosesor dalam beroperasi. Dalam penentuan Prosesor ID ini, diusahakan sebisa mungkin digunakan Nilai FSB yang paling besar karena parameter ini menentukan kecepatan motherboard dalam transfer data. Penetuan Prosesor ID ini sifatnya coba-coba, jadi tidak ada parameter yang pasti untuk digunakan, jadi kita harus menetes kestabilan komputer pada beberapa settingan kita sehingga didapatkan hasil yang optimal. Jika terjadi kesalahan yang mengakibatkan komputer tidak bekerja secara stabil kita jangan ragu untuk mengubah konfigurasi paramater dan hal tersebut tidak akan merusak prosesor atau motherboard. Perlu dicatat bahwa setting jumper dibatasi oleh kemampuan kerja dari motherboard dan prosesor yang digunakan.
Tabel keterangan mengenai jumper FSB dan Multiplier biasanya kita dapatkan pada badan Motherboard atau buku manualnya.
Contoh Penerapan : Kita membeli Prosesor PI 200 Mhz dan motherboard yang memiliki tabel keterangan jumper FSB dan Ratio sebagai berikut : JP 1 FSB 1-2 25 Mhz 1-3 50Mhz 2-3 100 Mhz JP 2 Ratio 1-2 2 X 1-3 2,5 X 2-3 4 X Untuk mendapatkan Prosesor ID, kita memiliki dua buah alternatif konfigurasi sebagai berikut :
FSB X Ratio = Prosesor ID
1. 100Mhz X 2 = 200 Mhz
2. 50Mhz X 4 = 200 Mhz
Kita harus memilih nilai FSB terbesar, sehingga kita akan memilih alternatif pertama yaitu dengan menghubungkan pin 2-3 pada Jumper JP1 dan menghubungkan pin 1-2 pada JP2. Jika konfigurasi ini tidak stabil, maka kita dapat memilih alternatif kedua.
Pada beberapa motherboard terbaru, setting clock prosesor ini dilakukan tanpa jumper atau jumperless, dimana kita melakukan settingan di dalam BIOS. Settingan ini biasanya tidak bisa melampaui kemampuan prosesor dan motherboard sehingga jarang sekali terjadi kesalahan setting.
Kesalahan setting jumper ditandai dengan gejala sebagai berikut :
- Komputer tiba-tiba hang saat digunakan untuk program yang cukup berat.
- Pada saat booting, tidak ada tampilan yang muncul (blank).
- Tampilan besarnya Clock Prosesor saat booting tidak sesuai dengan besarnya settingan kita.
OverClocking
Pada dasarnya overclocking ini sama dengan setting Prosesor ID, tetapi settingan kita menghasilkan clock prosesor yang lebih besar dari defaultnya. Hal ini sebenarnya tidak selalu berhasil pada jenis motherboard dan prosesor tertentu karena sekali lagi tergantung kemampuan masing-masing. Dapat juga kita jumpai jenis-jenis motherboard yang support pada proses overclocking dimana disediakan setting jumper yang konfigurasinya sangat beragam.
Proses overclocking yang terlalu besar menyebabkan komputer tidak stabil dan selalu mengalami hang pada saat digunakan. Prosentase peningkatan clock ini biasanya tidak dapat terlalu besar dari nilai defaultnya, sehingga dinilai tidak terlalu signifikan dalam meningkatkan kinerja komputer secara keseluruhan.
Installasi Hardisk
Pada saat ini hardisk memiliki kapasitas data yang cukup besar (20 s/d 80 Gigabyte) sehingga untuk mengatur penggunaan dan alokasi kapasitas hardisk, kita membaginya dalam beberapa disk yang disebut Hardisk partition. Dengan mempartisi harddisk kita dapat mengatur penempatan data berdasarkan jenisnya pada tempat yang kita inginkan. Agar harddisk dapat dikenali maka harus ada file sistem yang disimpan pada Track 0 atau disebut master boot record. File sistem ini terdiri dari tiga file (msdos.sys, command.com, io.sys) yang dapat dimasukkan ke harddisk pada saat memformat.
Contoh Peta Partisi Harddisk Kita asumsikan Kotak disamping ini mewakili kapasitas sebuah hardisk. Warna Kuning menunjukkan kapasitas seluruh haddisk awal yang belum dipartisi, kita asumsikan isinya sebanyak 100%.
Kita mempartisi Hardisk menjadi dua bagian yaitu Primary(Biru) dan Extended(Hijau) yang masing-masing besarnya 50%. Disk primary akan secara otomatis dinamai dengan drive C:\ dan dapat langsung digunakan mengisi data. Disk C: ini merupakan disk utama tempat penyimpanan OS atau file-file sistem.
Drive Extended belum dapat digunakan kecuali kita membuat Drive Logical(Ungu dan Oranye). Pada contoh kita membagi dua drive extended sehingga didapat drive D:\ dan E:\ yang kapasitas totalnya sama dengan kapasitas drive extended. Dari contoh kita ambil Logical 1 sebesar 40% dan Logical 2 sebesar 60% dari kapasitas drive extended.
Untuk melakukan instalasi Harddisk, kita asumsikan bahwa kita baru membeli sebuah harddisk. Kemudian kita menjalankan langkah-langkah berikut sehingga harddisk dapat kita gunakan :
1. Pasang kabel data dan kabel power ke harddisk, usahakan memasang harddisk pada konektor Primary Master pada IDE 0 2. Siapkan Bootable CD atau Startup Disk. 3. Saat Booting masuk ke BIOS dan deteksi harddisk terlebih dahulu. Lihat BIOS Setting 4. Ubah Boot Sequence pada BIOS sehingga CD-ROM drive pada urutan pertama jika kita menggunakan Bootable CD, atau drive A:\ pada urutan pertama jika menggunakan startup disk. Lihat BIOS Setting 5. Booting dari A:\ atau CD-ROM drive, pilih option Bootable with CDROM support. hal ini agar kita dapat menggunakan CD-ROM pada DOS. 6. Ketik A:\FDISK untuk mempartisi harddisk. 7. Pilih sistem allokasi haddisk dengan FAT32. Lihat penjelasan mengenai sistem FAT 32 8. Restart komputer sehingga hasil partisi dapat digunakan. 9. Format seluruh drive hasil partisi ( Ketik A:\ format c: /s) untuk memformat primary disk dan mengcopy file sistem. 10. Masukkan CD-ROM master Windows kemudian ketikkan setup untuk menginstall Windows
Urutan Perakitan PC
Langkah perakitan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Pasang Prosesor pada MB kemudian setting kecepatan clock sesuai dengan motherboard yang digunakan. Kemudian kita lakukansetting jumper pada Motherboard sesuai dengan spesifikasi komponen dan konfigurasi motherboard yang akan digunakan dengan mengacu pada manual book motherboard dan komponen lainnya. 2. Pasang Memory Card pada slotnya dan Pasang VGA Card pada slot ekspansi. Jangan sampai terbalik! 3. Pasang Konektor Power Supply ke Motherboard sesuai dengan aturan pemasangannya 4. Siapkan Monitor dan pasang konektor powernya ke PS dan konektor data ke VGA card. 5. Nyalakan komputer,jika tampilan blank, Lihat troubleshooting 1. jika tampilan BIOS startup muncul lanjutkan tahap selanjutnya : 6. Pasang Hardisk, Floppy Disk, dan CD-ROM. Lihat Aturan pemasangan Installasi Hardisk 7. Pasang Card ekspansi lainya seperti SoundCard, LAN Card, Modem dll. Lihat aturan pemasangan Multimedia card 8. Pasang Konektor Tombol dan Lampu pada casing ke motherboard. Lihat pada manual book motherboard 9. Nyalakan komputer, jika tampilan blank atau error, Lihat troubleshooting 2 . jika tampilan BIOS startup muncul lanjutkan tahap selanjutnya : 10. Tekan Del pada keyboard untuk masuk ke BIOS. Lakukan setting BIOS 11. Siapkan Startup Disk atau Bootable CD 12. Install Operating Sistem 13. Install driver-driver untuk hardware. Perlu dicatat bahwa penggunaan semua komponen tambahan harus memiliki spesifikasi yang cocok terhadap motherboard. Setelah kelima komponen terpasang, tampilan BIOS akan tampil pada monitor yang menandakan seluruh komponen bekerja dengan baik. Setelah itu baru kita memasang seluruh komponen ke dalam casing komputer. Secara detail, hal-hal yang harus kita perhatikan dalam penginstalan hardware terutama bagi para pemula adalah sebagai berikut :
Saat membeli hardware apapun terutama motherboard usahakan untuk mendapatkan juga Buku Manualnya. karena petunjuk tersebut sangat penting pada saat merakit atau troubleshooting. Baca dulu seluruh isi manual book pada sebelum melakukan perakitan. Pemasangan Power Supply dan Connectornya
Dalam pemilihan power supply, kita harus perhatikan besarnya daya yang dapat ditampung PowerSupply. di pasaran biasanya rating daya berkisar antara 250 Watt, 300 Watt, dan 350 Watt. Untuk komputer generasi Pentium IV, Pada casingnya sudah tersedia PS dengan daya sebesar 350 Watt. Perhatikan juga setting tegangan kerja sesuai dengan supply tegangan rumah (biasanya 220V-230V).
Saat ini dikenal dua jenis Power Supply yaitu AT dan ATX. Pada PS AT, Bentuk konektor yang menuju motherboard bentuknya terbagi menjadi dua bagian. Dalam pemasangannya tidak boleh terbalik. Untuk memudahkannya, usahakan kabel yang berwarna hitam berada di tengah-tengah konektor. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar konnektor AT
Power Supply ATX dioperasikan secara Semi Otomatis, artinya saat komputer Shut Down, secara otomatis PS mati tanpa kita harus memijit tombol Power. Bentuk konektornya lebih rapih dibandingkan AT dan tidak dimungkinkan pemasangan konektor terbalik. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar konnektor ATX
Setting Jumper pada Motherboard
Di dalam sebuah motherboard kita dapat menemukan banyak sekali jumper-jumper yang fungsinya cukup beragam. Pada bagian ini kita membahas mengenai jumper yang fungsinya mengeset besarnya clock prosesor yang digunakan. Jika kita melihat tampilan kecepatan clock prosesor kita pada saat booting, maka informasi tersebut bukan berasal dari si prosesor melainkan dari motherboard yang telah kita setting jumpernya. Dalam hal ini jumper yang kita gunakan adalah jumper setting FSB(Front Side Bus) dan jumper Ratio/Multiplier/Perkalian. Bentuk, letak, dan kode jumper tadi sangat beragam tergantung jenis motherboard.
Bus Clock/Front Side Bus(FSB)/Frequensi menunjukan besarnya frequensi kecepatan tranfer pada lalu lintas data di bus data pada motherboard, dan digunakan satuan Mhz. Contoh: 55Mhz, 66Mhz, 100Mhz, 133Mhz dsb.
Ratio/Multiplier/Frequensi merupakan faktor pengali atau perbandingan antara kecepatan tranfer data pada prosesor dengan kecepatan tranfer data pada bus data motherboard. Contoh: 1X, 2X, 2,5X dsb.
Prosesor ID = Bus Clock X Ratio
Dengan rumus di atas maka kita mendapatkan besarnya Prosesor ID atau kecepatan nyata prosesor dalam beroperasi. Dalam penentuan Prosesor ID ini, diusahakan sebisa mungkin digunakan Nilai FSB yang paling besar karena parameter ini menentukan kecepatan motherboard dalam transfer data. Penetuan Prosesor ID ini sifatnya coba-coba, jadi tidak ada parameter yang pasti untuk digunakan, jadi kita harus menetes kestabilan komputer pada beberapa settingan kita sehingga didapatkan hasil yang optimal. Jika terjadi kesalahan yang mengakibatkan komputer tidak bekerja secara stabil kita jangan ragu untuk mengubah konfigurasi paramater dan hal tersebut tidak akan merusak prosesor atau motherboard. Perlu dicatat bahwa setting jumper dibatasi oleh kemampuan kerja dari motherboard dan prosesor yang digunakan.
Tabel keterangan mengenai jumper FSB dan Multiplier biasanya kita dapatkan pada badan Motherboard atau buku manualnya.
Contoh Penerapan : Kita membeli Prosesor PI 200 Mhz dan motherboard yang memiliki tabel keterangan jumper FSB dan Ratio sebagai berikut : JP 1 FSB 1-2 25 Mhz 1-3 50Mhz 2-3 100 Mhz JP 2 Ratio 1-2 2 X 1-3 2,5 X 2-3 4 X Untuk mendapatkan Prosesor ID, kita memiliki dua buah alternatif konfigurasi sebagai berikut :
FSB X Ratio = Prosesor ID
1. 100Mhz X 2 = 200 Mhz
2. 50Mhz X 4 = 200 Mhz
Kita harus memilih nilai FSB terbesar, sehingga kita akan memilih alternatif pertama yaitu dengan menghubungkan pin 2-3 pada Jumper JP1 dan menghubungkan pin 1-2 pada JP2. Jika konfigurasi ini tidak stabil, maka kita dapat memilih alternatif kedua.
Pada beberapa motherboard terbaru, setting clock prosesor ini dilakukan tanpa jumper atau jumperless, dimana kita melakukan settingan di dalam BIOS. Settingan ini biasanya tidak bisa melampaui kemampuan prosesor dan motherboard sehingga jarang sekali terjadi kesalahan setting.
Kesalahan setting jumper ditandai dengan gejala sebagai berikut :
- Komputer tiba-tiba hang saat digunakan untuk program yang cukup berat.
- Pada saat booting, tidak ada tampilan yang muncul (blank).
- Tampilan besarnya Clock Prosesor saat booting tidak sesuai dengan besarnya settingan kita.
OverClocking
Pada dasarnya overclocking ini sama dengan setting Prosesor ID, tetapi settingan kita menghasilkan clock prosesor yang lebih besar dari defaultnya. Hal ini sebenarnya tidak selalu berhasil pada jenis motherboard dan prosesor tertentu karena sekali lagi tergantung kemampuan masing-masing. Dapat juga kita jumpai jenis-jenis motherboard yang support pada proses overclocking dimana disediakan setting jumper yang konfigurasinya sangat beragam.
Proses overclocking yang terlalu besar menyebabkan komputer tidak stabil dan selalu mengalami hang pada saat digunakan. Prosentase peningkatan clock ini biasanya tidak dapat terlalu besar dari nilai defaultnya, sehingga dinilai tidak terlalu signifikan dalam meningkatkan kinerja komputer secara keseluruhan.
Installasi Hardisk
Pada saat ini hardisk memiliki kapasitas data yang cukup besar (20 s/d 80 Gigabyte) sehingga untuk mengatur penggunaan dan alokasi kapasitas hardisk, kita membaginya dalam beberapa disk yang disebut Hardisk partition. Dengan mempartisi harddisk kita dapat mengatur penempatan data berdasarkan jenisnya pada tempat yang kita inginkan. Agar harddisk dapat dikenali maka harus ada file sistem yang disimpan pada Track 0 atau disebut master boot record. File sistem ini terdiri dari tiga file (msdos.sys, command.com, io.sys) yang dapat dimasukkan ke harddisk pada saat memformat.
Contoh Peta Partisi Harddisk Kita asumsikan Kotak disamping ini mewakili kapasitas sebuah hardisk. Warna Kuning menunjukkan kapasitas seluruh haddisk awal yang belum dipartisi, kita asumsikan isinya sebanyak 100%.
Kita mempartisi Hardisk menjadi dua bagian yaitu Primary(Biru) dan Extended(Hijau) yang masing-masing besarnya 50%. Disk primary akan secara otomatis dinamai dengan drive C:\ dan dapat langsung digunakan mengisi data. Disk C: ini merupakan disk utama tempat penyimpanan OS atau file-file sistem.
Drive Extended belum dapat digunakan kecuali kita membuat Drive Logical(Ungu dan Oranye). Pada contoh kita membagi dua drive extended sehingga didapat drive D:\ dan E:\ yang kapasitas totalnya sama dengan kapasitas drive extended. Dari contoh kita ambil Logical 1 sebesar 40% dan Logical 2 sebesar 60% dari kapasitas drive extended.
Untuk melakukan instalasi Harddisk, kita asumsikan bahwa kita baru membeli sebuah harddisk. Kemudian kita menjalankan langkah-langkah berikut sehingga harddisk dapat kita gunakan :
1. Pasang kabel data dan kabel power ke harddisk, usahakan memasang harddisk pada konektor Primary Master pada IDE 0 2. Siapkan Bootable CD atau Startup Disk. 3. Saat Booting masuk ke BIOS dan deteksi harddisk terlebih dahulu. Lihat BIOS Setting 4. Ubah Boot Sequence pada BIOS sehingga CD-ROM drive pada urutan pertama jika kita menggunakan Bootable CD, atau drive A:\ pada urutan pertama jika menggunakan startup disk. Lihat BIOS Setting 5. Booting dari A:\ atau CD-ROM drive, pilih option Bootable with CDROM support. hal ini agar kita dapat menggunakan CD-ROM pada DOS. 6. Ketik A:\FDISK untuk mempartisi harddisk. 7. Pilih sistem allokasi haddisk dengan FAT32. Lihat penjelasan mengenai sistem FAT 32 8. Restart komputer sehingga hasil partisi dapat digunakan. 9. Format seluruh drive hasil partisi ( Ketik A:\ format c: /s) untuk memformat primary disk dan mengcopy file sistem. 10. Masukkan CD-ROM master Windows kemudian ketikkan setup untuk menginstall Windows
Langkah perakitan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Pasang Prosesor pada MB kemudian setting kecepatan clock sesuai dengan motherboard yang digunakan. Kemudian kita lakukansetting jumper pada Motherboard sesuai dengan spesifikasi komponen dan konfigurasi motherboard yang akan digunakan dengan mengacu pada manual book motherboard dan komponen lainnya. 2. Pasang Memory Card pada slotnya dan Pasang VGA Card pada slot ekspansi. Jangan sampai terbalik! 3. Pasang Konektor Power Supply ke Motherboard sesuai dengan aturan pemasangannya 4. Siapkan Monitor dan pasang konektor powernya ke PS dan konektor data ke VGA card. 5. Nyalakan komputer,jika tampilan blank, Lihat troubleshooting 1. jika tampilan BIOS startup muncul lanjutkan tahap selanjutnya : 6. Pasang Hardisk, Floppy Disk, dan CD-ROM. Lihat Aturan pemasangan Installasi Hardisk 7. Pasang Card ekspansi lainya seperti SoundCard, LAN Card, Modem dll. Lihat aturan pemasangan Multimedia card 8. Pasang Konektor Tombol dan Lampu pada casing ke motherboard. Lihat pada manual book motherboard 9. Nyalakan komputer, jika tampilan blank atau error, Lihat troubleshooting 2 . jika tampilan BIOS startup muncul lanjutkan tahap selanjutnya : 10. Tekan Del pada keyboard untuk masuk ke BIOS. Lakukan setting BIOS 11. Siapkan Startup Disk atau Bootable CD 12. Install Operating Sistem 13. Install driver-driver untuk hardware. Perlu dicatat bahwa penggunaan semua komponen tambahan harus memiliki spesifikasi yang cocok terhadap motherboard. Setelah kelima komponen terpasang, tampilan BIOS akan tampil pada monitor yang menandakan seluruh komponen bekerja dengan baik. Setelah itu baru kita memasang seluruh komponen ke dalam casing komputer. Secara detail, hal-hal yang harus kita perhatikan dalam penginstalan hardware terutama bagi para pemula adalah sebagai berikut :
Saat membeli hardware apapun terutama motherboard usahakan untuk mendapatkan juga Buku Manualnya. karena petunjuk tersebut sangat penting pada saat merakit atau troubleshooting. Baca dulu seluruh isi manual book pada sebelum melakukan perakitan. Pemasangan Power Supply dan Connectornya
Dalam pemilihan power supply, kita harus perhatikan besarnya daya yang dapat ditampung PowerSupply. di pasaran biasanya rating daya berkisar antara 250 Watt, 300 Watt, dan 350 Watt. Untuk komputer generasi Pentium IV, Pada casingnya sudah tersedia PS dengan daya sebesar 350 Watt. Perhatikan juga setting tegangan kerja sesuai dengan supply tegangan rumah (biasanya 220V-230V).
Saat ini dikenal dua jenis Power Supply yaitu AT dan ATX. Pada PS AT, Bentuk konektor yang menuju motherboard bentuknya terbagi menjadi dua bagian. Dalam pemasangannya tidak boleh terbalik. Untuk memudahkannya, usahakan kabel yang berwarna hitam berada di tengah-tengah konektor. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar konnektor AT
Power Supply ATX dioperasikan secara Semi Otomatis, artinya saat komputer Shut Down, secara otomatis PS mati tanpa kita harus memijit tombol Power. Bentuk konektornya lebih rapih dibandingkan AT dan tidak dimungkinkan pemasangan konektor terbalik. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar konnektor ATX
Setting Jumper pada Motherboard
Di dalam sebuah motherboard kita dapat menemukan banyak sekali jumper-jumper yang fungsinya cukup beragam. Pada bagian ini kita membahas mengenai jumper yang fungsinya mengeset besarnya clock prosesor yang digunakan. Jika kita melihat tampilan kecepatan clock prosesor kita pada saat booting, maka informasi tersebut bukan berasal dari si prosesor melainkan dari motherboard yang telah kita setting jumpernya. Dalam hal ini jumper yang kita gunakan adalah jumper setting FSB(Front Side Bus) dan jumper Ratio/Multiplier/Perkalian. Bentuk, letak, dan kode jumper tadi sangat beragam tergantung jenis motherboard.
Bus Clock/Front Side Bus(FSB)/Frequensi menunjukan besarnya frequensi kecepatan tranfer pada lalu lintas data di bus data pada motherboard, dan digunakan satuan Mhz. Contoh: 55Mhz, 66Mhz, 100Mhz, 133Mhz dsb.
Ratio/Multiplier/Frequensi merupakan faktor pengali atau perbandingan antara kecepatan tranfer data pada prosesor dengan kecepatan tranfer data pada bus data motherboard. Contoh: 1X, 2X, 2,5X dsb.
Prosesor ID = Bus Clock X Ratio
Dengan rumus di atas maka kita mendapatkan besarnya Prosesor ID atau kecepatan nyata prosesor dalam beroperasi. Dalam penentuan Prosesor ID ini, diusahakan sebisa mungkin digunakan Nilai FSB yang paling besar karena parameter ini menentukan kecepatan motherboard dalam transfer data. Penetuan Prosesor ID ini sifatnya coba-coba, jadi tidak ada parameter yang pasti untuk digunakan, jadi kita harus menetes kestabilan komputer pada beberapa settingan kita sehingga didapatkan hasil yang optimal. Jika terjadi kesalahan yang mengakibatkan komputer tidak bekerja secara stabil kita jangan ragu untuk mengubah konfigurasi paramater dan hal tersebut tidak akan merusak prosesor atau motherboard. Perlu dicatat bahwa setting jumper dibatasi oleh kemampuan kerja dari motherboard dan prosesor yang digunakan.
Tabel keterangan mengenai jumper FSB dan Multiplier biasanya kita dapatkan pada badan Motherboard atau buku manualnya.
Contoh Penerapan : Kita membeli Prosesor PI 200 Mhz dan motherboard yang memiliki tabel keterangan jumper FSB dan Ratio sebagai berikut : JP 1 FSB 1-2 25 Mhz 1-3 50Mhz 2-3 100 Mhz JP 2 Ratio 1-2 2 X 1-3 2,5 X 2-3 4 X Untuk mendapatkan Prosesor ID, kita memiliki dua buah alternatif konfigurasi sebagai berikut :
FSB X Ratio = Prosesor ID
1. 100Mhz X 2 = 200 Mhz
2. 50Mhz X 4 = 200 Mhz
Kita harus memilih nilai FSB terbesar, sehingga kita akan memilih alternatif pertama yaitu dengan menghubungkan pin 2-3 pada Jumper JP1 dan menghubungkan pin 1-2 pada JP2. Jika konfigurasi ini tidak stabil, maka kita dapat memilih alternatif kedua.
Pada beberapa motherboard terbaru, setting clock prosesor ini dilakukan tanpa jumper atau jumperless, dimana kita melakukan settingan di dalam BIOS. Settingan ini biasanya tidak bisa melampaui kemampuan prosesor dan motherboard sehingga jarang sekali terjadi kesalahan setting.
Kesalahan setting jumper ditandai dengan gejala sebagai berikut :
- Komputer tiba-tiba hang saat digunakan untuk program yang cukup berat.
- Pada saat booting, tidak ada tampilan yang muncul (blank).
- Tampilan besarnya Clock Prosesor saat booting tidak sesuai dengan besarnya settingan kita.
OverClocking
Pada dasarnya overclocking ini sama dengan setting Prosesor ID, tetapi settingan kita menghasilkan clock prosesor yang lebih besar dari defaultnya. Hal ini sebenarnya tidak selalu berhasil pada jenis motherboard dan prosesor tertentu karena sekali lagi tergantung kemampuan masing-masing. Dapat juga kita jumpai jenis-jenis motherboard yang support pada proses overclocking dimana disediakan setting jumper yang konfigurasinya sangat beragam.
Proses overclocking yang terlalu besar menyebabkan komputer tidak stabil dan selalu mengalami hang pada saat digunakan. Prosentase peningkatan clock ini biasanya tidak dapat terlalu besar dari nilai defaultnya, sehingga dinilai tidak terlalu signifikan dalam meningkatkan kinerja komputer secara keseluruhan.
Installasi Hardisk
Pada saat ini hardisk memiliki kapasitas data yang cukup besar (20 s/d 80 Gigabyte) sehingga untuk mengatur penggunaan dan alokasi kapasitas hardisk, kita membaginya dalam beberapa disk yang disebut Hardisk partition. Dengan mempartisi harddisk kita dapat mengatur penempatan data berdasarkan jenisnya pada tempat yang kita inginkan. Agar harddisk dapat dikenali maka harus ada file sistem yang disimpan pada Track 0 atau disebut master boot record. File sistem ini terdiri dari tiga file (msdos.sys, command.com, io.sys) yang dapat dimasukkan ke harddisk pada saat memformat.
Contoh Peta Partisi Harddisk Kita asumsikan Kotak disamping ini mewakili kapasitas sebuah hardisk. Warna Kuning menunjukkan kapasitas seluruh haddisk awal yang belum dipartisi, kita asumsikan isinya sebanyak 100%.
Kita mempartisi Hardisk menjadi dua bagian yaitu Primary(Biru) dan Extended(Hijau) yang masing-masing besarnya 50%. Disk primary akan secara otomatis dinamai dengan drive C:\ dan dapat langsung digunakan mengisi data. Disk C: ini merupakan disk utama tempat penyimpanan OS atau file-file sistem.
Drive Extended belum dapat digunakan kecuali kita membuat Drive Logical(Ungu dan Oranye). Pada contoh kita membagi dua drive extended sehingga didapat drive D:\ dan E:\ yang kapasitas totalnya sama dengan kapasitas drive extended. Dari contoh kita ambil Logical 1 sebesar 40% dan Logical 2 sebesar 60% dari kapasitas drive extended.
Untuk melakukan instalasi Harddisk, kita asumsikan bahwa kita baru membeli sebuah harddisk. Kemudian kita menjalankan langkah-langkah berikut sehingga harddisk dapat kita gunakan :
1. Pasang kabel data dan kabel power ke harddisk, usahakan memasang harddisk pada konektor Primary Master pada IDE 0 2. Siapkan Bootable CD atau Startup Disk. 3. Saat Booting masuk ke BIOS dan deteksi harddisk terlebih dahulu. Lihat BIOS Setting 4. Ubah Boot Sequence pada BIOS sehingga CD-ROM drive pada urutan pertama jika kita menggunakan Bootable CD, atau drive A:\ pada urutan pertama jika menggunakan startup disk. Lihat BIOS Setting 5. Booting dari A:\ atau CD-ROM drive, pilih option Bootable with CDROM support. hal ini agar kita dapat menggunakan CD-ROM pada DOS. 6. Ketik A:\FDISK untuk mempartisi harddisk. 7. Pilih sistem allokasi haddisk dengan FAT32. Lihat penjelasan mengenai sistem FAT 32 8. Restart komputer sehingga hasil partisi dapat digunakan. 9. Format seluruh drive hasil partisi ( Ketik A:\ format c: /s) untuk memformat primary disk dan mengcopy file sistem. 10. Masukkan CD-ROM master Windows kemudian ketikkan setup untuk menginstall Windows